Sabtu, 18 Oktober 2014

Surat dari Tuhan

Dan hari ini saya menangis….

Saya menangis setelah membaca surat Ar Rahman. Dalam suratnya ditulis “Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan?” dan itu ditulisnya secara berulang-ulang. Saya seperti mendapat tamparan keras. Saya malu, malu terhadap perbuatan saya selama ini.

Sungguh Kau amat menyayangiku, amat sangat banyak. Kasih sayangmu padaku berjuta-juta bahkan lebih dari itu. Namun hanya sedikit perhatianku yang kuberikan padaMU.


 Surat yang kubaca ini akan kusimpan dalam memoriku, dan berharap surat-suratmu yang lain akan menambah rasa cintaku Padamu. Biarkan air mata yang membasahi lembar demi lembar Al Quran ini dan menjadi saksi tiada seorang Kekasih yang layak dicintai secara lebih, dari pada dirimu Tuhanku Allah SWT.

Kamis, 16 Oktober 2014

Dirgahayuuu cin...

Hai…hai…haiii… lama tak posting, ahay…mau nulis apaaan ya???

Btw besok adalah hari bersejarah sahabat saya, Ida Puspita namanya.  Besok dia berulang tahun, saya tidak tahu itu ulang tahun  yang ke berapa. Malas juga menanyakan usia. Buwat cewek tabu menanyakan usia, buwat  saya malu karena sudah tuwirrrr.

Dia adalah sahabat saya. Saya sudah siapkan kado untuknya. Bukan kado special tapi semoga bisa sedikit menghibur gundah gulana. Yup, kebetulan dirumah ada salah satu foto saya dan teman-teman (termasuk dia) yang salah cetak. Daripada foto itu dibuang kan sayang, akhirnya saya punya ide untuk memberikannya pada sahabat saya tersebut.

Dengan segala daya kreatifitas yang saya miliki, terciptalah sebuah foto plus figura yang cantik (menurut saya). Bahan-bahan yang saya peroleh juga hasil limbah, yakni barang-barang bekas yang ada dirumah saya misal kardus bekas, kertas kado bekas, tali sepatu bekas, amplop bekas,kancing bekas, tali bekas dan pastinya foto bekas (bekas salah cetak haha..) dan sedikit lem. Mungkin ada yang berpikir ini “gak modal baget sih buatnya.” Antara kreatif atau gak punya duit. Dan Saya katakan: “ini lantaran saya pelit.” haha...


Saya bukan orang yang romantic dan protective, tapi saya cukup care dalam kondisi tertentu. Memang saya cenderung cuek, tapi jujur saya orang yang peka dalam kondisi tertentu. Dulu saya sempat membuat kecewa sahabat saya ini. Yakni saat ulang tahun saya yang keXX. Ida dan sahabat-sahabat saya yang lain berencana membuat surprise party (katanya sih). Tapi rencana tersebut gagal lantaran saya tidak datang karena ada keperluan. Maaf sudah mengecewakan kalian. Mesti kejadian itu sudah lama berlalu, mungkin kalian juga sudah melupakan. Namun saya masih ingat, hari itu saya sudah mengecewakan sahabat-sahabat saya, terutama ibu saya.




Ok fix, kami juga punya panggilan sayang lho , yakni “Cin…”. Cin ini bukan kependekan dari cinta, melainkan cindel. Ya, cindel adalah anak tikus. Kami memang anak tikus, anak orang biasa,anak rakyat biasa. Kami bukan anak mentri, bukan juga anak conda.
Mohon maap jika ada salah ketik atau salah tulis, maap atas kesengajaan ini

Minggu, 16 Maret 2014

nyasar di Jogja



Hoammmmm…., lama gak ngepost jadi rada hectic maybe..
Emmmm..apa ya, mugkin mau sekedar cerita tentang perjalanan ke Jogya kemarin. Hari selasa kemarin saya dapet undangan interview di Trans Carrefour Yogyakarta. Sebenernya gak nyangka daper panggilan itu soalnya nglamarnya udah lama banget, itupun dari JobFair yang cuma sekedar iseng-iseng belaka. Karena jiwa kepo yang semakin menggebu dan membara bak api sea games, langsung saya kabari sahabat saya Jayanti namanya. Panggilannya Jay, hehe.. keren kan mirip sutradara Dimas Jay haha…, dulu waktu jaman sekolah kami berdua sering dipanggil Jay-Zie ( dibaca Jay-Z), keren kan, udah mirip penyanyi rapper. Tapi saya terbiasa panggil dia dengan sebutan Yem, lebih keren menurut saya

Rencana kami berangkat naik motor berdua, tentunya motornya Jay, Satria FU dan dia pula yang nyetir heee…
Malamnya sepakat mau berangkat jam 04.30 berhubung acaranya pukul 08.00, perkiraan cukuplah menempuh perjalanan Semarang-Jogja. Namun pukul 05.00 saya sudah telpon si Jay alias si Yem tak ada jawaban. “apa mungkin dia masih molor ya” gumam saya. Si Jay baru menjawab sekitar 15 menit kemudian, itupun dia terbangun setelah alarem hapenya bunyi berkali-kali.

Ngomongin alarem hape, hapenya Jay ini cukup unik. Lenovo merknya, jika alarem sudah bunyi maka sulit untuk dimatikan, bahkan dikecilin volumenyapun tak bisa berhenti berdering. Jika ingin mematikan alaremnya maka di empunya harus menjawab pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan tersebut berupa bilangan angka, missal 7+5=?, 9x12=? Etc.., dan pertanyaan tersebut harus dijawab dengan benar. Jika belum benar berarti si pemilik alarem belum sadar dari tidurnya. Hadeuuh… susah bener pertanyaannya. Kalo ada pilihan jawaban missal fifty-fifty atau call a frend, saya milih telpon temen deh, dan pertanyaan saya adalah “gimana caranya matiin hape iniii!!!!!” . maklum saya gak pinter itung-itungan hehe

Akhirnya kami berangkat pukul 05.30 wib. Sepertinya kita akan terlambat, tapi gimana udah stang by gini masak mau kembali  bobok lagi. Perjalanan menuju Jogja sekitar 3jam, tanpa berhenti kecuali pipis dan isi bensin di pom bensin hehe.. . Tiba di Jogja sekitar pukul 08.00 dan kita harus muter-muter cari Carrefour Maguwo dulu. Sampai di TKP udah pukul 09.30, padahal di jadwal acara tesnya pukul 08.00. udah kepalang tanggung kalaupun telat paling di usir. Dugaan saya benar, sesampainya di ruang tes, ternyata pintu sudah tertutup rapat. Setelah saya Tanya ke petugas, saya disuruh datang lagi hari Jumat. Gila aja siapa yang mau bolak-balik Semarang-Jogya. Kalo langsung diterima bekerja mah gak masalah, lah ini baru test TPA aja udah ribet.
 “ Baik mbak saya akan datang besok lagi, dan saya gak akan datang terlambat lagi.” Ucap saya ke petugas dengan mantap. (dalam hati siapa yang mau datang lagi, males banget bolak- balik Semarang Jogja, emang lo pikir gak pake ongkos, gak pake tenanga. Sory saya gak minat belum diterima aja udah ribet.)

Setelah pamitan dengan petugas kami langsung keluar ruangan, belanja sebentar di Carrefour dan ke toilet.  Toilet di Carrefour Maguwo Jogja ini cukup bersih, kamar mandinya dilengkapi wastafel, sower, kloset duduk, tisu, sabun dan pengering tangan yang masih baru. Memang Carrefour Maguwo ini baru dibangun di Jogja. Ada sedikit accident saat saya di toilet ini. Saat saya sedang pipis dan akan menarik gulungan tissue di dalam toilet, tiba-tiba gulungan tissu tersebut terjatuh dan menggelundung ke luar ruangan.  “Yem tissuku nglundung, tuluuuuung???!!!!” teriak  saya. Untung disitu Cuma ada kami berdua. Si Jay Cuma ketawa cekikikan.

Berhubung hari masih siang, mau pulang juga suasana sedang panas, sekitar pukul 11.00. kami putuskan mampir sebentar ke Gembiraloka, yakni tempat wisata berupa kebun binatang nasional di Jogjakarta. Kenapa kami memilih Gembiraloka, ya karena letaknya paling dekat dengan Carrefour, dan kami juga sempet nyasar kesana tadi, jadi masih hafal jalannya. Selain itu kami juga pecinta flora dan fauna ciehhh..(pecinta sodara-sodara kita hahah…)
“ini karcisnya om.” Eh tukang parkir panggil teman saya om, Jay kan cewek (mungkin). Mungkin karena motor kami Satria, trus penampilan Jay juga mirip laki, ditambah kacamata item yang Ia pake itu mirip om-om tukang ojeng kale hehe.., makanya dia dipanggil om-om. Tapi begitu Jay bukak helmnya, eh si tukang parkir cumin nyengir.

Ternyata seru juga liburan di bonbin, asik bisa menikmati  fauna dengan segala tingkah polahnya yang bikin gemes, apalagi saat melihat pertunjukkan  sirkus beruang, lingsang, gajah dan teman-temannya, mereka sungguh pintar. Saya tidak tau binatang tadi merasa di eksploitasi atau tidak, setidaknya mereka bisa menghibur pengunjung. Semoga saja banyak pengunjung yang datang sehingga kelangsungan hidup binatang ini bisa terjamin. Selain dihibur dengan faunanya, kami juga terhibur dengan panorama dan suasanya kebun binatang yang sejuk dan indah. Ada danau dan beberapa permainan air seperti jetsky, sepeda air dan perahu yang bisa digunakan untuk berkeliling danau. Ada  juga sungai yang masih jernih airnya. Dan yang paling menarik buat saya adalah suara-suara gemericik air sungai dan suara burung-burung yang terbang bebas di lokasi. Sungguh damai rasanya ada di tempat ini.


Tak terasa sudah jam 3 sore, sebelum kami pulang sayang jika tidak mampir ke Malioboro. Mampir sebentarlah sebelum malam. Makan bakso adalah pilihan kami setelah jalan-jalan di Malioboro. Setelah itu lanjut pulang ke Semarang, tapi tak di sangka kita nyasar lagi hiks..hiks… Kita melewati jalan yang sama  3x. Backpaker yang malang…

Senin, 03 Februari 2014

Nasip Pengangguran

Hhoammmmm.....
Tiap hari cuma makan tidur, makan tidur sesekali BAB. Hidup seakan monoton, jalan di tempat stagnan, ga maju, gak mundur begitu mulu. Aku mulai bosan, mulai jenuh dengan rutinitasku setiap hari. Rasanya kalo dengan menganggiri nyawa ini bisa menyelamatkan keadaanku, mending bunuh diri deh. Mau masuk neraka kek, surga kek jika bisa menyelesaikan masalah mungkin bisa aku lakukan. Mungkin gak ya orang bunuh diri bisa masuk surga...

Ya, sudah lebih dari sebulan saya nganggur. Memang susah ada beberapa tawaran, tapi menurut saya itu fiktif, belum yakin apakah  perusahaan tersebut benar-benar perusahaan yg kredible. Sempat juga bekerja di perusahaan farmasi, namun karena rutinitas yg monoton dan kejenuhan dengan jobdesk yang saya kerjakan, akhirnya saya putuskan untuk mundur. Sebenarnya saya masih sayang dengan perusahaan yang dulu saya tempati. Perusahaannya di bidang yang saya sukai yakni Fotografi, namun karena alasan managemen yang amburadul menurut saya, akhirnya saya putuskan untuk resign juga.

Jadi pengangguran itu gak enak, sumpah gak enak banget. Malu jika ketemu banyak orang, kenapa?, karena biasanya bagi kita yang jarang nongol atau kumpul- dengan teman atau kerabat atau tetangga, pasti mereka pada aneh. Kok tumben kamu dirumah, libur ya, gak kerja, tumben keliatan, kantornya banjir? bla..bla..bla... Itu adalah sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan orang ke saya. selain malu karena pengangguran, minder juga faktor penting yang menyebabkan depresi orang-orang yang nganggur. Minder saat mereka bisa jalan dan kumpul-kumpul, makan enak, dan yang paling ngenes saat tanggal muda mereka ngitung gaji, hiks..hiks... duania seakan mau kiamat. Saat mereka sibuk ngitung gaji, saya sibuk ngitung berapa lamaran yang sudah kukirim, menyedihkan bukan.

menjadi mengangguran itu seperti tak punya harga diri, tidak ada yang bisa dibanggakan, tidaka ada yang bisa diceritakan ke orang-orang. Tidak ada tujuan hidup. Saya mulai gelisah tiap malam, dan mulai frustasi tiap bangun tidur.Sungguh keadaan saya amat menghawatirkan. Saya heran jika ada orang mengangguran yang masih bisa heppy-heppy, masih bisa udat-udut (merokok) dengan santainya, nongkrong kemana-mana. Emang mereka gak malu ya dengan keadaan mereka, apalagi yang sudah berkeluarga, laki-laki pula. Aduh, mereka lebih mengkhawatirkan daripada saya.

Meski begitu keadaannya, namun saya tetap obtimis, dan itu harus never give up, never, never, never kata winston churchill, perdana mentri Inggris. Selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha. Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanyakan. Ok Tuhan hari ini berikan aku semangat yang lebih baik dari hari kemarin, dan aku bersyukur kau berikan kesehatan yang prima pada pagi hari ini. Jadikan aku hambamu yang selalu menebarkan kebaikan sehingga aku bisa berjalan dengan anggun tanpa kesombongan. Amiiin

Sabtu, 01 Februari 2014

diary ibu part 1

Ini adalah sebuah buku harian milik ibu tercinta.
Kini sang Ibu telah berpulang, tinggallah sang anak sendirian.
Tanpa teman, sanak kerabat maupun pujaan hati.
Hanya buku ini yang bisa menemani tiap kerinduan yang datang
Si anak tak menyangka jikalau ternyata ibunda seorang  puitis yang menyukai kata-kata
Dibukalah lembar demi lembar buku harian itu, dan dilembar pertama bertuliskan CINTA SEJATI, namun sayang di lembar pertama tak ada tanggal kapan ditulis

Cinta bukanlah kebahagiaan bagi diri sendiri
Mengorbankan diri sendiri dan membuat kebahagiaan pada orang lain itulah
“CINTA SEJATI”
Membiarkan diri kita sendiri menderita dan membuat orang lain bahagia adalah cinta yang mulia, ialah cinta yang tak dapat dinilai kecuali dialami oleh diri kita sendiri
Cinta itu indah! Amat indah bukan!
Keindahan yang seolah-olah gaib, yang tak bisa diurai lewat kata-katameski oleh penyair yang betapapun pandainya, sebab keindahan cinta itu hanya bisa dirasakan oleh hati yang suci, jiwa yang murni
Cinta
Memerlukan pengorbanan
Menuntut penderitaan jiwa dan raga
Memerlukan ketabahan
Menuntut saling pengertian dan
Mengharuskan kesabaran

Itulah definisi CINTA menurut Ibu saya,
Sampai saya menulis tulisan ini, saya belum paham betul tentang cinta sejati itu seperti apa.
Mungin jika ibu masih hidup saya bisa menanyakannya, namun ibu sudah tiada biarlah ini menjadi misteri, biarlah saya baca buku ini sampai saya paham akan maksud CINTA SEJATI



PUISI
Berfaedah apa aku pikirkan hal yang telah lalu biarlah berlalu nan jauh
Lebih-lebih telah berlangsung perpisahan
Tiada lagi yang aku pikirkan dan tiada lagi yang aku harapkan

Mulai kini kualihkan dan kan kutetapkan
Untuk mengapdi dan setia pada kasihku
Yang kan kupupuk dan kusiram selalu
Biar tetap segar bugar dalam kasih sayangku

Sudah sampai saatnya kusadar diri
Menyayangi pemuda idamanku
Ingin selalu disisiku tak kan kukendalikan
Sebagai teman hidup yang abadi

Terhiburlah diriku, tentramlah hatiku
Janganlah kau mendekatiku lagi
Janganlah  coba-coba kau goda diriku

Berpisah...berpisah dan berpisah
Semoga kau bahagia
Dengan kasih barumu

 Ya, itu juga salah satu puisi karya ibu saya, indah bukan. Masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang ibu saya. Beliau amat luar biasa. Beliau amat istimewa sebagai sosok perempuan dan sosok ibu tentunya. Beliau panutan saya dalam segala hal. Sosoknya yang pendiam, selalu memberi banyak arti. Sosoknya yang ramah dan pekerja keras, selalu dinanti. Meski terkadang marah, namun itu upayanya untuk menyadarkanku.

Orang yang selalu kukagumi, dan namamu akan selalu kusebut, IBU.

Sabtu, 25 Januari 2014

Favorite Place

Akhirnya menemukan tempat pelabuhan, kenapa melupakan tempat ini. Oh Tuhan, saya sangat beruntung menyukai tempat seperti ini. Ramainya tempat ini adalah bagus, karena itu tandanya banyak yang antuasias untuk belajar. Sepinya juga bagus, itu tandanya banyak orang yang menginginkan kesunyian untuk belajar.

Tempat ini selalu menjadi tempat favorit orang-orang cerdas dan berilmu. Bahkan orang-orang hebat seperti Soekarno pun juga gemar ke tempat ini, dan saya yakin di tempat seperti inilah bisa menciptakan orang-orang hebat di dunia. Karena yang saya tahu kebanyakan tokoh hebat di dunia ini, adalah mereka yang hoby membaca.

Perpustakaan. Semua ada di sini. Dimana pengetahuan diikat dan dikumpukan di dalamnya. Apa yang saya butuhkan semua tersedia. Ketenangan, kesunyian, semangat, motivasi, inspirasi, dan bahkan ilmu yang belum saya ketahui bisa didapat di tepat ini. Wow, amazing, wonderful.

Meski di sini saya sendiri, tapi tak pernah merasakan kesunyian. Dengan buku sebagai sahabat setia yang bisa mengantarkanku menuju gerbang dunia. Oh My God, tank you so much, kau ciptakan buku dan pena. Aku selalu ingat firmanmu (QS. Al Alaq 1-5)

1.      Bacalah!, dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta
2.      Menciptakan manusia dari segumpal darah
3.      Bacalah!,  dan Tuhan engkau Maha Mulia
4.      Dia yang mengajarkan dengan qalam (pena)
5.      Dia mengajari manusia sesuatu yang tidak diketahui

Secara tidak langsung Tuhan meminta umatnya untuk membaca buku, karena dalam ayat tersebut Allah berfirman ‘bacalah’ dan ada kata ‘qalam’ (pena), dan penghubung dari kedua kata tersebut adalah buku. Meski sekarang sudah era digital, namun saya percaya, buku  akan tetap menjadi prioritas utama dalam mencari ilmu. Seseorang yang hoby membaca buku dan membaca media online pasti akan kentara sekali. Hal itu bisa dilihat dari cara dia berbicara, dan pola pikirnya.

Jika ada seseorang yang mengatakan, apa yang Ia ucapkan, tergantung dari apa yang Ia baca. Apa yang dia tuliskan, tergantung apa yag dia baca. Hal itu memang benar demikian. Apa yang kita baca bisa mempenagruhi karakter dan pola pikir kita. Jangan bicara hoby baca jika hanya baca novel, komik, atau majalah. Semakin membatasi bacaan kita, semakin sempit sudut pandang seseorang. Tidak ada batasan dalam membaca, tidak ada batasan dalam menuntut ilmu.

Sarjana finis, no!, master finis, no way!

Haus, lapar,tetaplah berkobar dalam hati dan pikiranku.
Tuhan, jangan pernah kau renggut rasa lapar dan hausku dalam menuntut ilmu
Dan tempat ini akan jadi saksi dimana aku sangat mengagumi qalam Mu

26/1/2014 Perpustakaan Daerah Semarang



Jumat, 24 Januari 2014

makan malam spesial

Seperti biasa, malam ini saya numpang makan lagi di rumah tetangga.
Gak tau kok rasanya nikmat baget bisa kumpul dan makan bareng di keluarga Ibu Salamah. Ya, Ibu Salamah adalah tetanggaku. Meski hanya makan pake sambel dan ikan asin, tapi nikmatnya, Subhanallah sungguh luar biasa. Saya tak pernah merasakan masakan yang dibuat dengan cinta seperti ini. Ibu saya jarang masak, karena beliau sibuk bekerja. Berangkat pagi pulang malam, begitulah Ibu. Saya paham betul sikap beliau. Demi memenuhi kebutuhan keluarga, ibu saya harus kerja mati-matian. Meski sekarang Ibu telah tiada, namun rasa hormat dan cintaku tak akan pernah pudar.

Makan malam di keluarga ini, mengingatkanku beberapa tahun lalu. Pak Kasran, suami bu Salamah yang sudah ku anggap seperti ayahku sendiri, beliau pernah berkata “kamu ini sudah menjadi bagian dari keluarga ini, jika bapak siapkan makan untuk anak bapak, berarti itu sudah ada jatahmu juga.”
Hampir menangis saya mendengar kata-kata itu. Keluarga ini begitu baik terhadapku. Makan, tidur, mandi adalah wajar bagiku jika di keluarga ini. Meski hidup sederhana tapi mereka bahagia. Makan bersama, nonton tv bersama, tidurpun juga bersama. Mereka hanya punya dua kamar, sedang keluarga mereka ada 9 orang. Aku iri. Iri karena tak memiliki keluarga seutuh ini


Keluarga ini seperti keluargaku, meski tak ada darah mereka dalam tubuhku. Aku tak tahu apa yang bisa kuberikan sebagai balasan atas kebaikan kalian. Namun jika Tuhan memberikan kesempatan, akan kubagikan kebahagiaanku pada kalian.

Kamis, 16 Januari 2014

Mom aku sakit

Mom….aku sakit
Mom… aku lapar
Mom.. aku sedih

Mom aku sakit, dan sekarang bertambah sakit.
Tak ada yang peduli, tak ada yang merhati
Tak ada yang membawaku ke dokter atau sekedar menawarkan obat
Tak ada yang mengetuk kamarku, dan tak ada yang berkata masih hidup atau sudah mati
Mom… dia sudah menggantikanmu, bahkan semenjak kau masih ada
Akupun tahu kau merasakannya, sakit bukan

Mom, aku lapar. Dan sekarang aku tak terurus
Tak ada yang memberiku makan, tak ada yang menawariku makanan
Kini aku kurus. Aku tak tau, ku kurus karena tak pernah makan, atau karena tak henti memikirkanmu


Mom, aku sedih. Sedih karena kau telah pergi dan takkan kembali…

Minggu, 12 Januari 2014

Malas Mandi

Jujur sih saya memang jarang mandi. Tapi itu dulu pas jaman sekolah. Sekarang mah… boro boro.

Ngomongin tentang mandi dulu pas jaman sekolah saya pernah punya pengalaman.
Jadi teman-teman saya paham betul jika masuk pagi saya jarang mandi. Pilih mana saya mandi tapi datang telat ato gak mandi tapi molor dikit. Jawabannya gak milih keduanya so karna gak baik semua hehe..
Tapi mesti gimana dong, emang susah mandi pagi, apalagi kalo hari minggu, wah betah mesti seharian gak mandi dan gak gosok gigi,,hehe… sumpah nggilani tingkat dewo.

dulu pas jaman kuliah saya ada cerita sedikit
Waktu itu lagi libur semesteran dan bertepatan dengan hari Kartini. Pas bagun tidur karena rumah belum diberesi dan saya melihat tumpukan sampah memenuhi keranjang sampah, akhirnya saya putuskan untuk membuang sampah yang penuh tersebut ke bak pembuangan sampah sebelah rumah. Saya belum sempat ke wc ataupun sekedar cuci muka ke kamar mandi.

Di saat keluar rumah sembari membuang sampah, saya melihat banyak anak-anak tetangga memakai baju adat daerah.Oh ternyata ini hari Kartini, pantesan banyak anak pake baju begituan. Berhubung saat itu saya baru memiliki kamera baru. Rasanya ingin sekali mengabadikan momen-momen tersebut, sembari belajar motret.

Langsung saja ku samber kamera Nikon d3000ku, langsung membututi anak-anak kartinian itu menuju sekolahnya. Kebetulan sekolah mereka dekat dengan rumah saya (masih satu kampong) yaitu SDN Tandang 08. Ternyata menarik juga memotret anak-anak dengan ekspresi lugu mereka. Ada yang menangis, cemberut, malu, dll.

Disaat saya sedang asik memotret tiba-tiba ada ibu-ibu yang manggil saya. “Mbak tolong fotoin anak saya, nanti saya bayar deh”.
Belum sempat saya jawab, tiba-tiba ada ibu-ibu lagi manggil saya. “Mbak, mbak.. ya kamu mbak, sini.”
Aduh buseeet, firasat saya gak enak nih jangan-jangan tuh ibu guru sekolah ini, kalo dilihat dari seragamnya sih sepertinya begitu. Saya masuk ke sekolah tanpa ijin habis ini pasti bakal di usir.
“Mbak ayo masuk aja, yang anak-anak TK, sepertinya perlu di foto”. Kata ibu guru sembari menggandeng tangan saya dengan sedikit memaksa.
“Ta..tapi buk saya bukan tukang foooot…,”
Belum sempat saya menjawab, ibu itu langsung melanjutkan perkataannya lagi.
“Gak papah…, saya kepala sekolahnya nanti saya yang ijinkan.”
Busseeeeet, mampus gue, kepala sekolah men, bisa berape kalo sampe nolak perintahnya.

Dengan langkah agak sedikit gontai, pasrah dan tak tau apa yang akan terjadi nanti, saya nurut aja di gandeng bu kepala sekolah. Setibanya di kelas tersebut ternyata bukan main, ramenya… gila udah mirip pasar. Disitu banyak anak kecil, mungin sekitar usia 4 sampai 5 tahunan. Ya mereka masih TK dan play group. Dan tak lupa ibu-ibu mereka turut mendampingi. Asal tau aja ibunya lebih heboh dari pada anaknya.
“jadi temanya adalah fashion show dengan baju-baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.” Kata Ibu-ibu di sebelahku berusaha menjelaskan tema perayaan Kartini kali ini.

“ya anak-anak nanti kalian maju satu-satu di atas meja ini, lalu kalo sudah sampai depan berhenti dulu, nanti biar di foto sama mbaknya.” Bu kepala sekolah berusaha memberikan instruksi kepada murid-murid
Meski dengan perlengkapan ala kadarnya, seperti meja tulis yang di ubah fungsi menjadi catwalk namun ini cukuplah untuk anak anak seusia mereka. Kalo saya yang naek mah bisa jadi rubuh, karena saya bakalan nari streeptes di atas meja haha..

Tak terasa bayak juga muridnya, ada 53 anak, bayangkan coba. Ada yang menangis, tertawa, malu, ngambeklah dan sebagainya. Belum lagi ibu-ibu mereka yang gak mau kalah.
 “Mbak saya di fotonya jangan dari depan, nanti saya kelihatan jelek.”
“trus dari sebelah mana buk,” Kenapa gak dari belakang aja biar gak keliatan mukanya sekalian hehe..
“dari samping aja biar gak keliatan gemuk, kan nati jadinya bagus.” Kata tu ibu-ibu
“Buk, yang namanya perempuan itu mau difoto dari angel manapun tetap cantik. Kan perempuan punya kecantikannya masing-masing.” Saya mencoba menghasut

Tak terasa sudah jam2 siang. Dari jam 7 mulai bagun tidur sampai sekarang sudah berapa jam ya saya di ini.
Eh Buseeet, jam 7, bangun tidur. Alamak tadi saya abis buang sampah. Eh saya belum mandi, belum gosok gigi dari pagi. Dan saya habis ngomong panjang lebar sama banyak orang, sama ibu kepala sekolah. Saat itu juga, saya tutup mulut saya dan ngacir pulang….

Buat yang merasa cewek kece, cantik, keren dan gaul abieeeezzz…, jangan lupa mandi yah biar enteng jodoh
Jangan seperti saya karena jarang mandi jadi gak laku-laku huahahaha….





Kamis, 09 Januari 2014

KODAK TERANG AJA

Semoga ini tidak (lebay ah…)
1 maret 2013 pukul 09.00 kurang lebih, dengan pinjeman sepeda motor Mio milik teman, saya melaju Kodak Terang  Kaligarang. Setibanya di lampu merah Karyadi dapet telepon dari bos besar (bu Retno), dan ternyata saya disuruh langsung ke Kodak Terang Arteri. Kampret, ini udah mau nyampe Kaligarang masak suruh balik,, busyeeeet kenapa kagak bilang dari kemarin tow buk. Alhasil saya terlambat di hari pertama saya kerja.

***

“Permisi saya Azizah yang mau kerja disini, maaf terlambat tadi abis dari kaligarang, trus jalanan macet trus bla..bla..”
“Oh ya ndak papa,bla..bla…”. Kata om-om yang setelah saya tau namanya adalah Felix Nugroho Kuswardi kalo tidak salah, yang tidak lain adalah bos saya. Dan dari situlah saya mengenal yang namanya Mas Harno, Mas Heru, Risky, mandor kawat, Yudi (kampret), dan Sigit. Eh buset.., kok aku wedok dewe ya??.

***

Hari pertama kerja, biasalah ada sedikit masalah tapi semua bisa diatasi. Maklum masih awam dan belum belajar banyak. Kebetulan toko juga baru buka, jadi masih sepi pelanggan. Saya jadi ingat dulu pas pertama kali buka, semua mata tertuju pada pintu toko, seakan berharap ada seseorang yang masuk, dan apabila ada pengunjung datang, kami  dengan sigap ingin melayani. Ibaratnya pengunjung 1 yang meladeni ada 3 orang. Ya, saya dibuat bingung, seneng, takut dll

***

Speechless sebenernya kalo ngomongin Kodak Terang Arteri
Namun di tempat itu saya belajar banyak. Ya, banyak sekali.  Mungkin tak dapat saya temukan di tempat lain. Terimakasih untuk semuanya, sory curhat  loh hehe…
Terimakasih selama ini sudah menjadi teman, sahabat, bahkan keluarga saya. Terimaksih sudah mengingatkan jika saya salah, dan menjadi guru yang membimbing  saya ke jalan yang benar (ndak yo??)
Dan tak lupa jika saya punya salah yang disengaja,  saya mohon maaf.

Yang bikin kangen
1 Nasehatnya mas Harnou yang sok ngajarin tapi ada benernya sih
2. Om Felix  gue baget
3. Mas brow Heru, playboy cap tawon yang suka’nya ngentup kalo ada cewek hehe..
4. Sigit yang cool, tapi diam-diam ahayyyy…
5. Tetep, masakan mbak Meivy juara
6. Laurensius alias acuong aaa.. dengan status-status curhatannya  yang bikin merinding ke ubun-ubun.
7. Yem suaramu alonke
8. Agen-agen yang gambus, dan konsumen yang reeseek.
9.  Ngerjain anak magang asik yaa hehe..(lanjutkan).
     Dst…

Yang pasti jangan galau setelah baca blog ini. Eh galau itu proses menuju kedewasaan jarene Yem (ndak he’e Yem?..)

Saya tidak tahu kapan bertemu dengan kalian lagi. Tapi yang jelas, pasti saya akan rindukan kalian.

Mohon maaf jika banyak benyinggung perasaan dari yang bersangkutan, itu karena faktor kesengajaan. Hehe…

GWS eh salah GBU denk haha…. See youuuu…