Sabtu, 01 Februari 2014

diary ibu part 1

Ini adalah sebuah buku harian milik ibu tercinta.
Kini sang Ibu telah berpulang, tinggallah sang anak sendirian.
Tanpa teman, sanak kerabat maupun pujaan hati.
Hanya buku ini yang bisa menemani tiap kerinduan yang datang
Si anak tak menyangka jikalau ternyata ibunda seorang  puitis yang menyukai kata-kata
Dibukalah lembar demi lembar buku harian itu, dan dilembar pertama bertuliskan CINTA SEJATI, namun sayang di lembar pertama tak ada tanggal kapan ditulis

Cinta bukanlah kebahagiaan bagi diri sendiri
Mengorbankan diri sendiri dan membuat kebahagiaan pada orang lain itulah
“CINTA SEJATI”
Membiarkan diri kita sendiri menderita dan membuat orang lain bahagia adalah cinta yang mulia, ialah cinta yang tak dapat dinilai kecuali dialami oleh diri kita sendiri
Cinta itu indah! Amat indah bukan!
Keindahan yang seolah-olah gaib, yang tak bisa diurai lewat kata-katameski oleh penyair yang betapapun pandainya, sebab keindahan cinta itu hanya bisa dirasakan oleh hati yang suci, jiwa yang murni
Cinta
Memerlukan pengorbanan
Menuntut penderitaan jiwa dan raga
Memerlukan ketabahan
Menuntut saling pengertian dan
Mengharuskan kesabaran

Itulah definisi CINTA menurut Ibu saya,
Sampai saya menulis tulisan ini, saya belum paham betul tentang cinta sejati itu seperti apa.
Mungin jika ibu masih hidup saya bisa menanyakannya, namun ibu sudah tiada biarlah ini menjadi misteri, biarlah saya baca buku ini sampai saya paham akan maksud CINTA SEJATI



PUISI
Berfaedah apa aku pikirkan hal yang telah lalu biarlah berlalu nan jauh
Lebih-lebih telah berlangsung perpisahan
Tiada lagi yang aku pikirkan dan tiada lagi yang aku harapkan

Mulai kini kualihkan dan kan kutetapkan
Untuk mengapdi dan setia pada kasihku
Yang kan kupupuk dan kusiram selalu
Biar tetap segar bugar dalam kasih sayangku

Sudah sampai saatnya kusadar diri
Menyayangi pemuda idamanku
Ingin selalu disisiku tak kan kukendalikan
Sebagai teman hidup yang abadi

Terhiburlah diriku, tentramlah hatiku
Janganlah kau mendekatiku lagi
Janganlah  coba-coba kau goda diriku

Berpisah...berpisah dan berpisah
Semoga kau bahagia
Dengan kasih barumu

 Ya, itu juga salah satu puisi karya ibu saya, indah bukan. Masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang ibu saya. Beliau amat luar biasa. Beliau amat istimewa sebagai sosok perempuan dan sosok ibu tentunya. Beliau panutan saya dalam segala hal. Sosoknya yang pendiam, selalu memberi banyak arti. Sosoknya yang ramah dan pekerja keras, selalu dinanti. Meski terkadang marah, namun itu upayanya untuk menyadarkanku.

Orang yang selalu kukagumi, dan namamu akan selalu kusebut, IBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar