Jumat, 24 Januari 2014

makan malam spesial

Seperti biasa, malam ini saya numpang makan lagi di rumah tetangga.
Gak tau kok rasanya nikmat baget bisa kumpul dan makan bareng di keluarga Ibu Salamah. Ya, Ibu Salamah adalah tetanggaku. Meski hanya makan pake sambel dan ikan asin, tapi nikmatnya, Subhanallah sungguh luar biasa. Saya tak pernah merasakan masakan yang dibuat dengan cinta seperti ini. Ibu saya jarang masak, karena beliau sibuk bekerja. Berangkat pagi pulang malam, begitulah Ibu. Saya paham betul sikap beliau. Demi memenuhi kebutuhan keluarga, ibu saya harus kerja mati-matian. Meski sekarang Ibu telah tiada, namun rasa hormat dan cintaku tak akan pernah pudar.

Makan malam di keluarga ini, mengingatkanku beberapa tahun lalu. Pak Kasran, suami bu Salamah yang sudah ku anggap seperti ayahku sendiri, beliau pernah berkata “kamu ini sudah menjadi bagian dari keluarga ini, jika bapak siapkan makan untuk anak bapak, berarti itu sudah ada jatahmu juga.”
Hampir menangis saya mendengar kata-kata itu. Keluarga ini begitu baik terhadapku. Makan, tidur, mandi adalah wajar bagiku jika di keluarga ini. Meski hidup sederhana tapi mereka bahagia. Makan bersama, nonton tv bersama, tidurpun juga bersama. Mereka hanya punya dua kamar, sedang keluarga mereka ada 9 orang. Aku iri. Iri karena tak memiliki keluarga seutuh ini


Keluarga ini seperti keluargaku, meski tak ada darah mereka dalam tubuhku. Aku tak tahu apa yang bisa kuberikan sebagai balasan atas kebaikan kalian. Namun jika Tuhan memberikan kesempatan, akan kubagikan kebahagiaanku pada kalian.

1 komentar: