Senin, 03 Februari 2014

Nasip Pengangguran

Hhoammmmm.....
Tiap hari cuma makan tidur, makan tidur sesekali BAB. Hidup seakan monoton, jalan di tempat stagnan, ga maju, gak mundur begitu mulu. Aku mulai bosan, mulai jenuh dengan rutinitasku setiap hari. Rasanya kalo dengan menganggiri nyawa ini bisa menyelamatkan keadaanku, mending bunuh diri deh. Mau masuk neraka kek, surga kek jika bisa menyelesaikan masalah mungkin bisa aku lakukan. Mungkin gak ya orang bunuh diri bisa masuk surga...

Ya, sudah lebih dari sebulan saya nganggur. Memang susah ada beberapa tawaran, tapi menurut saya itu fiktif, belum yakin apakah  perusahaan tersebut benar-benar perusahaan yg kredible. Sempat juga bekerja di perusahaan farmasi, namun karena rutinitas yg monoton dan kejenuhan dengan jobdesk yang saya kerjakan, akhirnya saya putuskan untuk mundur. Sebenarnya saya masih sayang dengan perusahaan yang dulu saya tempati. Perusahaannya di bidang yang saya sukai yakni Fotografi, namun karena alasan managemen yang amburadul menurut saya, akhirnya saya putuskan untuk resign juga.

Jadi pengangguran itu gak enak, sumpah gak enak banget. Malu jika ketemu banyak orang, kenapa?, karena biasanya bagi kita yang jarang nongol atau kumpul- dengan teman atau kerabat atau tetangga, pasti mereka pada aneh. Kok tumben kamu dirumah, libur ya, gak kerja, tumben keliatan, kantornya banjir? bla..bla..bla... Itu adalah sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan orang ke saya. selain malu karena pengangguran, minder juga faktor penting yang menyebabkan depresi orang-orang yang nganggur. Minder saat mereka bisa jalan dan kumpul-kumpul, makan enak, dan yang paling ngenes saat tanggal muda mereka ngitung gaji, hiks..hiks... duania seakan mau kiamat. Saat mereka sibuk ngitung gaji, saya sibuk ngitung berapa lamaran yang sudah kukirim, menyedihkan bukan.

menjadi mengangguran itu seperti tak punya harga diri, tidak ada yang bisa dibanggakan, tidaka ada yang bisa diceritakan ke orang-orang. Tidak ada tujuan hidup. Saya mulai gelisah tiap malam, dan mulai frustasi tiap bangun tidur.Sungguh keadaan saya amat menghawatirkan. Saya heran jika ada orang mengangguran yang masih bisa heppy-heppy, masih bisa udat-udut (merokok) dengan santainya, nongkrong kemana-mana. Emang mereka gak malu ya dengan keadaan mereka, apalagi yang sudah berkeluarga, laki-laki pula. Aduh, mereka lebih mengkhawatirkan daripada saya.

Meski begitu keadaannya, namun saya tetap obtimis, dan itu harus never give up, never, never, never kata winston churchill, perdana mentri Inggris. Selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha. Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanyakan. Ok Tuhan hari ini berikan aku semangat yang lebih baik dari hari kemarin, dan aku bersyukur kau berikan kesehatan yang prima pada pagi hari ini. Jadikan aku hambamu yang selalu menebarkan kebaikan sehingga aku bisa berjalan dengan anggun tanpa kesombongan. Amiiin

Sabtu, 01 Februari 2014

diary ibu part 1

Ini adalah sebuah buku harian milik ibu tercinta.
Kini sang Ibu telah berpulang, tinggallah sang anak sendirian.
Tanpa teman, sanak kerabat maupun pujaan hati.
Hanya buku ini yang bisa menemani tiap kerinduan yang datang
Si anak tak menyangka jikalau ternyata ibunda seorang  puitis yang menyukai kata-kata
Dibukalah lembar demi lembar buku harian itu, dan dilembar pertama bertuliskan CINTA SEJATI, namun sayang di lembar pertama tak ada tanggal kapan ditulis

Cinta bukanlah kebahagiaan bagi diri sendiri
Mengorbankan diri sendiri dan membuat kebahagiaan pada orang lain itulah
“CINTA SEJATI”
Membiarkan diri kita sendiri menderita dan membuat orang lain bahagia adalah cinta yang mulia, ialah cinta yang tak dapat dinilai kecuali dialami oleh diri kita sendiri
Cinta itu indah! Amat indah bukan!
Keindahan yang seolah-olah gaib, yang tak bisa diurai lewat kata-katameski oleh penyair yang betapapun pandainya, sebab keindahan cinta itu hanya bisa dirasakan oleh hati yang suci, jiwa yang murni
Cinta
Memerlukan pengorbanan
Menuntut penderitaan jiwa dan raga
Memerlukan ketabahan
Menuntut saling pengertian dan
Mengharuskan kesabaran

Itulah definisi CINTA menurut Ibu saya,
Sampai saya menulis tulisan ini, saya belum paham betul tentang cinta sejati itu seperti apa.
Mungin jika ibu masih hidup saya bisa menanyakannya, namun ibu sudah tiada biarlah ini menjadi misteri, biarlah saya baca buku ini sampai saya paham akan maksud CINTA SEJATI



PUISI
Berfaedah apa aku pikirkan hal yang telah lalu biarlah berlalu nan jauh
Lebih-lebih telah berlangsung perpisahan
Tiada lagi yang aku pikirkan dan tiada lagi yang aku harapkan

Mulai kini kualihkan dan kan kutetapkan
Untuk mengapdi dan setia pada kasihku
Yang kan kupupuk dan kusiram selalu
Biar tetap segar bugar dalam kasih sayangku

Sudah sampai saatnya kusadar diri
Menyayangi pemuda idamanku
Ingin selalu disisiku tak kan kukendalikan
Sebagai teman hidup yang abadi

Terhiburlah diriku, tentramlah hatiku
Janganlah kau mendekatiku lagi
Janganlah  coba-coba kau goda diriku

Berpisah...berpisah dan berpisah
Semoga kau bahagia
Dengan kasih barumu

 Ya, itu juga salah satu puisi karya ibu saya, indah bukan. Masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang ibu saya. Beliau amat luar biasa. Beliau amat istimewa sebagai sosok perempuan dan sosok ibu tentunya. Beliau panutan saya dalam segala hal. Sosoknya yang pendiam, selalu memberi banyak arti. Sosoknya yang ramah dan pekerja keras, selalu dinanti. Meski terkadang marah, namun itu upayanya untuk menyadarkanku.

Orang yang selalu kukagumi, dan namamu akan selalu kusebut, IBU.