Kita
menantang impian"
Di
atas awan kita kan menang…
Pasti
pernah dengar lirik itu kan, yang pernah mendengar pasti tau maknanya.
Sungguh
kata-kata itu ibarat perisai bisa membuat orang jatuh atau sebaliknya.
Kata-kata
yang membangun bisa membengkitkan semangat seseorang, namun apa yang terjadi
jika kita salah sasaran. Maksudnya orang orang yang disemangati justru
menasehati sebaliknya. Seperti yang terjadi dengan saya beberapa hari yang
lalu.
Teman
saya ada yang membuat status di facebook yang menyatakan bahwa dia ingin mapan
dulu sebelum menikah. Banyak komentar-komentar yang diberikan oleh teman-teman
lain hingga saya berkeinginan ikut memberikan komentar. Sayapun berkomentar ”
bagaimana kalau kita taruhan tidak menikah sebelum sukses”. Hahaha… niatnya sih
Cuma bercanda namun saya pun diserbu temen-temen saya. Saya diprotes keras,
katanya jodoh itu takdir dan itu urusan Tuhan, tidak ada yang tahu kita akan
menikah kapan. Hah.. apa bener!
Ya
jodoh memang takdir Tuhan. Tapi Tuhan tidak bekerja sendiri, tangan kita ikut
menentukan jodoh kita, karena Tuhan hanya memberikan pilihan, memberikan
alternative buat kita. Kitalah yang memilih siapa yang cocok dengan kita. Ingin
menikah usia berapa itu juga pilihan kita, ingin menikah dengan yang kaya, yang
miskin, yang jelek atau yang sama jeleknya dengan kita hehe.. itu juga pilihan
kita.
Jika
ada seseorang yang mengalami gagal percintaan atau gagal pernikahan apakah
lantas dia akan menyalahkan Tuhan,
“ Tuhan mengapa kau jodohkan aku dengan orang
kere seperti dia, mengapa dulu dia jelek, sekarang tambah jelek, coba dulu kau
jodohkan aku dengan selain dia pasti nasipku tidak seperti sekarang,”
Tuhan
menjawab:” Derita lo, siapa suruh milih dia, orang bau apek gitu kok dipilih.
Siapa suruh tidak mendengarkan nasehat orang tua, orang tuamu kan cuma
berpesan, sekolahlah dulu yang bener, jadilah orang yang berguna, bahagiakan
dulu orang tua yang sudah merawatmu sejak kecil baru bahagiakan orang lain.
Kalo kamu nikah sama orang bego, ya kamu bego juga!
Trus
jika terjadi demikian masihkah kita berpendapat bahwa menikah itu takdir Tuhan?
Takdir
dan nasip memang beda tipis, namun yang namanya nasip sudah tentu kita yang
menentukan. Sukses tidaknya seseorang, itu tergantung dari usahanya sendiri.
Takdirpun sama saja, kita berhak menentukan takdir kita. Kita berhak menentukan
ingin berjodoh dengan siapa, karena kitalah yang menentukan dengan siapa kita
ingin menikah, tentunya Tuhan yang memberikan opsinya, kita tinggal memilih
mana yang cocok dengan kita, jika pilihan kita baik, nasip kita baik, Tuhan
juga pasti memberikan yang terbaik yang dimilikinya. Dengan begitukan kita sedikit meringankan beban Tuhan dalam hal
mencarian jodoh, yak kan…
Jadi
tidak ada lagi kata-kata curhatan penyesalan salah memilih jodoh, selama tidak
terburu-buru mengambil keputusan, melibatkan Tuhan, dan mendengarkan nasehat
orang tua, pasti Tuhan berikan jodoh yang terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar