Selasa, 15 Oktober 2013

Menantang Jodoh

Kita menantang impian"
Di atas awan kita kan menang…
Pasti pernah dengar lirik itu kan, yang pernah mendengar pasti tau maknanya.
Sungguh kata-kata itu ibarat perisai bisa membuat orang jatuh atau sebaliknya.
Kata-kata yang membangun bisa membengkitkan semangat seseorang, namun apa yang terjadi jika kita salah sasaran. Maksudnya orang orang yang disemangati justru menasehati sebaliknya. Seperti yang terjadi dengan saya beberapa hari yang lalu.
Teman saya ada yang membuat status di facebook yang menyatakan bahwa dia ingin mapan dulu sebelum menikah. Banyak komentar-komentar yang diberikan oleh teman-teman lain hingga saya berkeinginan ikut memberikan komentar. Sayapun berkomentar ” bagaimana kalau kita taruhan tidak menikah sebelum sukses”. Hahaha… niatnya sih Cuma bercanda namun saya pun diserbu temen-temen saya. Saya diprotes keras, katanya jodoh itu takdir dan itu urusan Tuhan, tidak ada yang tahu kita akan menikah kapan. Hah.. apa bener!
Ya jodoh memang takdir Tuhan. Tapi Tuhan tidak bekerja sendiri, tangan kita ikut menentukan jodoh kita, karena Tuhan hanya memberikan pilihan, memberikan alternative buat kita. Kitalah yang memilih siapa yang cocok dengan kita. Ingin menikah usia berapa itu juga pilihan kita, ingin menikah dengan yang kaya, yang miskin, yang jelek atau yang sama jeleknya dengan kita hehe.. itu juga pilihan kita.
Jika ada seseorang yang mengalami gagal percintaan atau gagal pernikahan apakah lantas dia akan menyalahkan Tuhan,
 “ Tuhan mengapa kau jodohkan aku dengan orang kere seperti dia, mengapa dulu dia jelek, sekarang tambah jelek, coba dulu kau jodohkan aku dengan selain dia pasti nasipku tidak seperti sekarang,”
Tuhan menjawab:” Derita lo, siapa suruh milih dia, orang bau apek gitu kok dipilih. Siapa suruh tidak mendengarkan nasehat orang tua, orang tuamu kan cuma berpesan, sekolahlah dulu yang bener, jadilah orang yang berguna, bahagiakan dulu orang tua yang sudah merawatmu sejak kecil baru bahagiakan orang lain. Kalo kamu nikah sama orang bego, ya kamu bego juga!
Trus jika terjadi demikian masihkah kita berpendapat bahwa menikah itu takdir Tuhan?
Takdir dan nasip memang beda tipis, namun yang namanya nasip sudah tentu kita yang menentukan. Sukses tidaknya seseorang, itu tergantung dari usahanya sendiri. Takdirpun sama saja, kita berhak menentukan takdir kita. Kita berhak menentukan ingin berjodoh dengan siapa, karena kitalah yang menentukan dengan siapa kita ingin menikah, tentunya Tuhan yang memberikan opsinya, kita tinggal memilih mana yang cocok dengan kita, jika pilihan kita baik, nasip kita baik, Tuhan juga pasti memberikan yang terbaik yang dimilikinya. Dengan begitukan  kita sedikit meringankan beban Tuhan dalam hal mencarian jodoh, yak kan…
Jadi tidak ada lagi kata-kata curhatan penyesalan salah memilih jodoh, selama tidak terburu-buru mengambil keputusan, melibatkan Tuhan, dan mendengarkan nasehat orang tua, pasti Tuhan berikan jodoh yang terbaik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar