Setiap orang
pasti pernah mengalami kekecawaan, entah dikecewakan oleh teman, orang tua
bahkan pasangan sekalipun. Sayapun juga pernah mengalami kekecewaan serupa.
Yang jadi
masalah adalah apakah dengan dikecewakan lantas kita membenci orang tersebut?
Boleh saja
jika jika menaruh dendam dengan seseorang karena sifat manusia memang demikian,
namun dendam tersebut harus segera digantikan dengan memaafkan. Tuhan saja maha
pemaaf masak kita tidak, klise memang.
Namun jika
yang mengecewakan kita adalah Tuhan bagaimana, akankah kita memaafkan Tuhan?
Saya sempat
merasa marah dengan Tuhan karena beliau tidak mengabulkan doa saya. Sejak dulu
sehabis sholat saya selalu berdoa padaNya “Ya Allah, doaku cuma satu, berikan
aku kesempatan untuk membalas kebaikan Ibuku, berikan aku kesempatan menjadi
orang besar agar bisa melihat ibuku menangis karena bahagia. Berikan satu
kesempatan saja Tuhan, selanjutkan terserah engkau mau apakan aku.”
Namun Tuhan
tak kabulkan doaku, Ibuku harus pergi selama-lamanya, sebelum melihatku wisuda,
bahkan sebelum melihatku jadi orang besar. Tangis kebahagiaan yang ku
harapankan berubah menjadi tangis pilu yang menyakitkan.
Aku baru tahu
jika orang koma juga bisa menangis, maklum saat itu ibu berbaring lemah tak
sadarkan diri selama 7jam akibat hipertensi. Aku juga tidak menyadari jika itu
tangisan terakhirnya. Jika aku tahu pasti cepat-cepat ku hapus air matanya dan
berucap
“Bu, Tuhan itu baik, Tuhan pasti kabulkan
permohonanku. Tuhan pasti jadikan aku orang besar, supaya ibu bisa menangis bahagia
karena melihatku.”
Namun itu tak
pernah terjadi. Tuhan tak kabulkan permohonanku.
Lantas,
apakah dengan begitu aku membenci Tuhan, dan memakinya
Tuhan itu ada
dalam jiwa setiap hambanya, ya.. ada dalam diri masing-masing orang. Tuhan
memang tidak berwujud tapi Dia ada. Jika kita memaki Tuhan berarti kita memaki
diri sendiri, jika kita menyalahkan Tuhan berarti kita menyalahkan diri
sendiri. Ada pepatah yang menyatakan ‘suara hati adalah suara yang paling
jujur,” ya itu betul, karena itu adalah suara Tuhan.
Tuhan akan
dekat selama Dia selalu dilibatkan dalam berbagai keputusan, dan sebaliknya.
Lalu apakah sampai detik ini saya masih marah dengan Tuhan?..
Ya, saya
masih marah dengan Dia, Tuhan masih punya hutang ke saya, yaitu menjadikan saya
orang besar, dan kali ini doa saya gak tanggung-tanggung. Saya ingin seluruh
Ibu-ibu yang melihat saya bisa menangis bahagia. Tuhan yang Maha Pemurah pasti
mengabulkan doa saya.
(Just Kidding
Tuhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar