Rabu, 22 Agustus 2012

KKN PPM USM Angkatan V part 2


BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI
1.1 LATAR BELAKANG
              KKN merupakan suatu bentuk pendidikan, serta memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa agar dapat hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung mengidentifikasi masalah-masalah pembangunan yang di hadapi. Dengan adanya KKN, mahasiswa diharapkan akan memahami posisi strategisnya sebagai agen aktif (fasilitator) yang dapat memunculkan potensi yang ada pada daerah dan masyarakatnya melalui program-program yang memiliki kapasitas dan karakter intelektual, serta mampu terlibat langsung dalam perubahan ke arah kemajuan dalam masyarakat pedesaan yang lebih baik, selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan diri untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
              Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan Ilmu  Pengetahuan dan Teknologi bertujuan mendidik mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta semangat untuk meneliti dan memiliki sikap tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Peran Perguruan Tinggi dan mahasiswa bagi usaha pembangunan nasional dan daerah perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
              Perguruan tinggi dituntut untuk lebih berorientasi dan menyerasikan kurikulumnya terhadap kebutuhan pembangunan, sehingga dapat menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan mengatasi problema pembangunan dan kemasyarakatan serta berfungsi sebagai penerus pembangunan. Hal ini sangat penting, karena pada akhirnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu harus diabadikan untuk kemaslahatan bersama dan pembangunan manusia seutuhnya.
              Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya.
              Demi cita-cita yang mulia itu, pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan daqn kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan : “Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan : “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.
              Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serat pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
             

     Dengan adanya KKN, mahasiswa diharapkan akan memahami posisi strategisnya sebagai agen aktif (fasilitator) yang dapat memunculkan potensi yang ada pada daerah dan masyarakatnya melalui program-program yang memiliki kapasitas dan karakter intelektual, serta mampu terlibat langsung dalam perubahan ke arah kemajuan dalam masyarakat pedesaan yang lebih baik, selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan diri untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.

             
1.2 TUJUAN PENYELENGGARAAN KKN  PPM
          a.  Tujuan Umum
              •   Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian Masyarakat.
              •   Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku secara realistis dan akademis yang dilandasi dengan semangat dan komitmen.
              •   Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam mengimplementasikan seperangkat teori yang telah diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung.
              •   Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
              •   Membentuk sarjana yang berilmu cakap, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
              •   Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
              •   Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.
          b.  Tujuan Khusus
              •   Melaksanakan transformasi ilmu pengetahuan teknologi dan inovasi serta pengalaman secara timbal balik antara masyarakat dan mahasiswa.
              •   Melakukan tukar informasi melalui sosialisasi ke masyarakat.
              •   Merangsang, memotivasi dan meningkatkan potensi sumber daya yang ada untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.
              •   Ikut mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
              •   Sebagai motivator dan dinamisator masyarakat pedesaan untuk meningkatkan  kesejahteraan masyarakat.


1.2. TEMPAT PELAKSANAAN KKN PPM
          Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dilaksanakan di Desa Kudu, Kecamatan Genuk, Kelurahan Kudu, Semarang  Jawa Tengah. Adapun deskripsi situasi dan lokasi Desa Kudu digambarkan sebagai berikut :

1.2.1 Kondisi Geografis
Desa Kudu merupakan salah satu desa dari tiga belas desa yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Genuk, kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
Batas-batas geografis wilayah Desa Kudu sebagai berikut :
ü   Sebelah Utara             : Sayung
ü   Sebelah Selatan          : Penggaron lor
ü   Sebelah Timur            : Ringin Jajar
ü   Sebelah Barat             : Karang Roto

Adapun letak Desa Kudu  berdasarkan jarak dari pusat pemerintahan (orbitasi), adalah sebagai berikut :
ü   Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan                :      1,05  Km
ü   Jarak dari Ibukota Kabupaten                                    :      11     Km
ü   Jarak dari Ibukota Propinsi                                        :      10     Km
ü   Jarak dari Ibukota Negara                                          :      515   Km

Desa Kudu terdiri dari 7 RW  dan  47 RT. Luas Wilayah Desa Kudu  adalah 194,929 Ha, yang terdiri dari tanah sawah dan ladang.
Desa Kudu  merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan laut adalah 650 m.

1.2.2 Keadaan dan Potensi Sumber Daya Alam
            Keadaan sektor perhubungan antara Desa Kudu dengan Sebagian jalan raya  sudah di aspal untuk masuk ke arah desa tersebut masih ada jalan yang belum di aspal dan melewati area persawahan, tetapi untuk ke Kecamatan dan Kabupaten aksesnya mudah dijangkau. Sumber daya alam (SDA) di Desa Kudu cukup potensial dan baik untuk pengembangan perekonomian di masa depan.
     Desa Kudu memiliki lahan yang luas berupa lahan sawah dan lahan kebun sehingga cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan yang diharapkan hasilnya mampu meningkatkan taraf hidup serta memberikan nilai lebih bagi keluarga jika dikembangkan menjadi lebih baik. Sumber daya alam lain yang cukup potensial adalah tanaman padi dan jagung yang dijadikan suatu usaha tersendiri. Luas tanah kas desa 7,030 Ha.

            Dalam bidang pendidikan, sebagian besar masyarakat desa Munding hanya mempunyai latar belakang pendidikan Tamat Sekolah Menengah Atas. Jumlah penduduk yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkatan Akademi/Perguruan Tinggi  tergolong sedikit. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa pendidikan penduduk Desa Kudu cukup dengan jenjang pendidikan SMA. Hal ini dikarenakan perekonomian mayarakat yang kurang mapan.

1.2.3 Keadaan Perekonomian
            Sebagian besar penduduk desa Kudu bekerja sebagai petani  dan buruh pabrik. Teknologi yang digunakan untuk mendukung aktivitas pertanian masih bersifat tradisional. Hasil pertanian yang dominan selama ini adalah padi dan jagung dan pisang.
            Usaha peternakan juga banyak diusahakan seperti beternak ayam, bebek, kambing, sapi, lele dan itik. Penghasilan sebagai petani padi sampai saat ini belum memberikan pengaruh yang berarti pada pendapatan penduduk, walaupun ada beberapa petani padi yang sudah sukses baik dengan menyewakan lahannya atau dikelola sendiri secara intensif. Akan tetapi petani padi sering mengalami kendala atau masalah pada hama sawah seperti tikus dan burung.

1.2.4 Keadaan Sosial, Pemerintahan dan Kelembagaan
            Sebagian besar mayarakat di Desa Kudu beragama Islam, nuansa keagamaan sangat kental terlihat. Hal ini disebabkan karena tingginya pengetahuan masyarakat tentang Islam.
            Pada bidang kesehatan, desa Munding mempunyai seorang bidan. Kegiatan posyandu berjalan  secara terjadwal dengan frekuensi sebulan sekali untuk masing-masing dusun.
Aktifitas sosial keagamaan di desa Kudu, antara lain :
a.        Pengajian Yasin setiap hari kamis, sabtu dan minggu.
b.       Mujahadah setiap seminggu sekali.
c.        Tibaan setiap hari minggu sekali.

Namun kesemuanya itu sudah dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat desa Kudu baik Remaja, anak-anak, dan orang tua.

1.2.5 Keadaan Sosial
            Penduduk Desa Kudu belum memiliki sarana komunikasi dan transportasi yang memadai. Sarana listrik sudah menjangkau hampir di seluruh wilayah Desa Kudu. Sebagian masyarakat belum  memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu telepon seluler sebagai sarana komunikasi.
            Sarana transportasi yang terdapat di Desa Kudu  berupa kendaraan bermotor, mobil, bus, dan truk. Untuk menempuh ke kota kecamatan sudah tersedia sarana angkutan umum.

1.2.6 Pemerintahan
            Dalam bidang kemasyarakatan, warga mempunyai ikatan kekeluargaan dan gotong-royong yang kuat. Setiap ada permasalahan di desa selalu dibahas dan di musyawarahkan dalam pertemuan desa. Keadaan pemerintahan dan kelembagaan di desa Munding seperti pada desa-desa lainnya. Desa Kudu dipimpin oleh seorang Lurah Desa dan dibantu oleh sejumlah perangkat desa. Kebijaksanaan desa disahkan lewat rapat desa, disetujui oleh BPD (Badan Perwakilan Desa) dan pelaksanaan program diawasi oleh BPD serta warga masyarakat.

1.2.7 Kelembagaan
Selain itu dalam melaksanakan Pemerintahan, Pemerintahan Desa dibantu oleh lembaga-lembaga yang mempunyai struktur organisasi sendiri dibidang pemerintahan, antara lain :
a.   BPD (Badan Perwakilan Desa)
Badan Perwakilan Desa adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Lembaga ini merupakan partner bagi Lurah Desa dan perangkatnya dalam melaksanakan pemerintahan di Desa Munding. Badan ini bertindak selaku lembaga legislatif di tingkat desa yang fungsinya selain partner, juga sebagai pengawas bagi kinerja perangkat desa dalam menjalankan tugasnya.
Jalannya sistem pemerintahan desa tersebut tidak lepas dari pengawasan Badan Pengawas Desa (BPD), peran BPD disini sangat dibutuhkan dalam pengawasan pemerintahan desa, kerjasama yang solid akan sangat dibutuhkan antara pemerintah desa dan BPD dalam usaha pelaksanaan pembangunan desa.
b.   Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Keorganisasian lain yang terdapat di desa tersebut adalah PKK, salah satu organisasi yang wajib ada di setiap tingkat pemerintahan, organisasi yang umumnya beranggotakan ibu-ibu itu turut serta aktif dalam upaya peningkatan pembangunan desa melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.




BAB II
MASALAH YANG DIHADAPI

2.1  Analisis Potensi dan Kebutuhan
            Keadaan dan kekayaan alam wilayah Kudu memerlukan penanganan yang spesifik, karena keadaan iklim dan cuaca, geologi dan jenis tanah, adat istiadat sangat dekat dengan alam, Kondisi tranportasi yang semakain baik berdampak pada perubahan dalam keragaman demografi dan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan masyarakat Kudu .
            Pendekatan  dilakukan selain melalui beberapa rapat dan pertemuan dengan perangkat desa juga dilakukan dengan sosialisasi di tingkat RT dan RW setempat.
            Desa Kudu memiliki potensi usaha, diantaranya  yaitu hasil bumi berupa padi, jagung, kelapa, pisang dimana hasil bumi tersebut dapat dijual ke pasar.

2.2  Perumusan Masalah
2.2.1        Bidang Pendidikan
Penyediaan fasilitas pendidikan di Kelurahan Kudu cukup memadai. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di bidang pendidikan ini adalah dengan memberikan tambahan belajar pelajaran pada saat diluar jam pelajaran di tingkat SD dan MI dengan tujuan menambah pengetahuan dan pemahaman siswa. Dengan adanya mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu pengetahuan siswa. Selain itu juga diadakanya program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Berdasarkan  perumusan masalah maka perumusan program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan masalah – masalah tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun perumusan masalah yaitu :
1        Memberikan bimbingan belajar pada tingkat SD dan MI.
2        Memberikan bimbingan belajar pada anak – anak di sekitar Posko KKN.

2.2.2        Bidang Sosial Kemasyarakatan
            Kurang aktifnya karang taruna di semua dusun di Kelurahan Kudu menjadi masalah utama yang dihadapi tim selama KKN berlangsung. Sehingga tim hanya mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan wilayah Kudu, tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terlihat lebih rapi dan indah. Selain itu, tim KKN juga mengadakan penyuluhan tentang pembuatan roti gulung pisang  yang ditujukan untuk ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan ini diadakan karena mengingat banyaknya tanaman pisang yang terdapat di Kelurahan Kudu. Tujuannnya adalah memberikan cara alternative guna memanfaatkan buah pisang yang banyak terdapat di wilayah Kudu.
            Berdasarkan  perumusan masalah maka perumusan program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan masalah – masalah tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun perumusan masalah yaitu :    
1        Melakukan kegiatan kerja bakti penanaman tanaman apotek hidup.
2        Pembuatan papan penunjuk arah Desa Kudu dan papan penunjuk arah kantor Kelurahan
3        Perbaikan pagar tanaman toga
4        Kegiatan UMKM
5        Pembuatan papan PAUD
6        Pengajaran PAUD
7        Perbaikan struktur organisasi PKK dan pembuatan tugu PKK
BABIII
PELAKSANAAN KEGIATAN

Berdasarkan  perumusan masalah maka perumusan program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan masalah – masalah tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun pelaksanaan kegiatan yaitu :
Bidang sosial kemasyarakatan

3.1  Jenis Kegiatan: Pembuatan Papan PAUD
Dalam hal ini salah satu program yang dijalankan peneliti adalah pembuatan papan  PAUD. Pembuatan papan nama ini dilakukan karena melihat kondisi rumah PAUD yang ditempati belum terdapat papan nama yang menunjukkan nama posko PAUD. Pembuatan papan nama ini mendapat respon yang positif dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan pemberian papan nama ini, diharapkan lebih mengangkat PAUD tersebut sehingga lebih dikenal orang. Selain itu diharapkan dengan pemberian papan nama PAUD ini menjadikan Posko PAUD di Kelurahan Kudu lebih indah dan lebih rapi.
Nama papan PAUD yang dibuwat adalah: PAUD Kenanga, PAUD Bougenvile, PAUD Mekar Arum, PAUD Mawar, PAUD Melati 3, dan PAUD Anggrek.

a.      Lokasi:
Masing-masing PAUD di Kelurahan Kudu Semarang
b.      Tujuan Kegiatan:
Untuk memberikan identitas pada setiap posko PAUD di Kelurahan Kudu
c.       Tolak Ukur Keberhasilan:
Berdasarkan kegiatan pembuatan papan nama PAUD di Kelurahan Kudu yang peneliti lakukan  hasil yang diperoleh dalam program kegiatan ini berjalan dengan baik. Pihak kelurahan dan masyarakat sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan pembuatan papan nama PAUD. Walaupun selama kegiatan terjadi sedikit kendala namun pada akhirnya hasil yang baik didapatkan karena kekompakan dari tim kelompaok KKN di Kelurahan Kudu serta kerjasama dengan pengurus PAUD dan masyarakat.
d.      Khalayak Sasaran:
Pembuatan papan  PAUD ini ditujukan pada masing-masing PAUD yang terdapat di Kelurahan Kudu
e.       Waktu Pelaksanaan: Juli 2012
f.       Biaya dan Sumbernya: Rp 100.000;/TIM KKN
g.      Kerja Sama: TIM KKN dan VIP Advertising
h.      Hasil dan Manfaat:
Hasil    :MMT UK. 80cmx50cm=9 buah untuk 9 nama posko PAUD
Manfaat: Pemberian papan nama Paud tersebut diharapkan bisa menjadi identitas bagi setiap PAUD yang ada pada masing-masing rw di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang

4.1 Perlengkapan yang digunakan:
1        Desain PAUD dibuat menggunakan software komputer yakni Adobe Photoshop dan CorelDraw
2        Ukuran skala 1:2 yang direalisasikan dengan ukuran sebenarnya yakni 80cmx50cm
3        Bahan yang digunakan adalah kertas MMT
4        Pencetakan dilakukan oleh VIP Advertising JL. Wonodri Baru No 50 Semarang


BAB IV
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MAHASISWA KKN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Penyusunan kegiatan yang tepat dan jelas harus di persiapkan sebelum kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan mahasiswa KKN untuk melaksanakan program kegiatan. Dalam pembuatan papan PAUD ini, sebelumnya penulis meminta data kepada pengurus PAUD di Kelurahan Kudu. Setelah mendapat data yang dibutuhkan selanjutnya penulis membuat sketsa gambar menggunakan komputer dan ilmu yang dipelajari selama di bangku perkuliahan. Pembuatan papan PAUD ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat karena di PAUD kelurahan Kudu belum terdapat papan nama PAUD sebagai identitasnya

4.2 Faktor Pendorong
Adapun faktor pendorong dalam pelaksaanan kegiatan ini adalah:
Sambutan yang positif dari pihak kelurahan terutama dari tim penggerak PAUD di Kelurahan Kudu.    Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan dukungan dari LPPM. Selain itu penulis mengganggap pembuatan papan nama ini perlu diadakan karena sebelumnya belum terdapat papan nama pada masing-masing PAUD di Kelurahan Kudu. Faktor pendorong lainnya adalah adanya dukungan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan kepada kami selaku mahasiwa agar kami dapat melaksanakan tugas dan program-program dengan baik dan teman-teman Tim KKN di Kelurahan Kudu yang selalu bahu-membahu dalam meleksanakan seluruh kegiatan program bersama.
                     

4.3 Faktor Penghambat
1.      Kegiatan yang dilaksanakan khusus nya mahasiswa KKN desa Kudu memerlukan banyak waktu. Karena banyak program atau hal yang perlu di persiapkan yang sekiranya membutuhkan waktu yang relatif  lama.
2.      Antusias warga didalam menghadiri penyuluhan penyuluhan yang diadakan di kelurahan maupun di posko masih kurang.
3.      Dari seluruh rencana program kegiatan sangat dibatasi oleh ruang gerak dan waktu sehingga mahasiswa KKN tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara merata di seluruh desa.
4.      Generasi pemuda di dersa Kudu banyak akan tetapi karena kurang nya pendidikan dan pengawasan orang tua menyebabkan wilayah Kudu kurang maju.
5.      Waktu yang di berikan pihak kampus didalam kegiatan KKN kurang sehingga program yang dilaksanakan kurang maksimal.
6.      Faktor cuaca yang kurang mendukung


BAB V
                                        KESIMPULAN DAN SARAN          

5.1  Kesimpulan
Setelah kami melakukan kegiatan pembuatan papan PAUD di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang penulis  mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1.     Sebagai penulis dalam laporan pelaksanaan kegiatan KKN PPM Pembuatan Papan PAUD di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang ini mendapatkan hasil yang baik dan cukup memuaskan. Para orang tua dan masyarakat jadi tahu nama-nama PAUD yang terdapat pada masing-masing rw di Kelurahan Kudu.
2.     Pada program KKN-PPM yang telah terlaksanakan, mahasiswa menjadi lebih membaur kepada masyarakat melalui program-program yang dilaksanakan

5.2  Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan di atas, selaku penulis berharap para siswa, para guru, dan masyarakat senantiasa melakukan kegiatan PAUD dan pemanfaatan papan PAUD di lingkungannya, agar nantinya bisa berguna untuk lebih kedepannya. Sehingga dengan seiringnya waktu kegiatan PAUD dapat menjadi menjadi suatu kebiasaan yang akan selalu diterapkan




DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Semarang Angkatan V Tahun Ajaran 2011/2012




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar