BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI
1.1 LATAR BELAKANG
KKN
merupakan suatu bentuk pendidikan, serta memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa agar dapat hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan
secara langsung mengidentifikasi masalah-masalah pembangunan yang di hadapi. Dengan
adanya KKN, mahasiswa diharapkan akan memahami posisi strategisnya sebagai agen
aktif (fasilitator) yang dapat memunculkan potensi yang ada pada daerah dan
masyarakatnya melalui program-program yang memiliki kapasitas dan karakter
intelektual, serta mampu terlibat langsung dalam perubahan ke arah kemajuan
dalam masyarakat pedesaan yang lebih baik, selain itu mahasiswa diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan diri untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan mendidik
mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta semangat untuk meneliti dan
memiliki sikap tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
Peran Perguruan Tinggi dan mahasiswa bagi usaha pembangunan nasional dan daerah
perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Perguruan tinggi dituntut untuk
lebih berorientasi dan menyerasikan kurikulumnya terhadap kebutuhan
pembangunan, sehingga dapat menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan
mengatasi problema pembangunan dan kemasyarakatan serta berfungsi sebagai
penerus pembangunan. Hal ini sangat penting, karena pada akhirnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi itu harus diabadikan untuk kemaslahatan bersama dan
pembangunan manusia seutuhnya.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan
salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan
UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses
pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani
kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung
jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani
menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya.
Demi
cita-cita yang mulia itu, pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan
cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan,
kepekaan daqn kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia
pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan
pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan : “Perguruan Tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pada pasal
24 ayat 2 disebutkan : “Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.
Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan
intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serat
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan
untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia
empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi terjadi interaksi sinergis,
saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan
masyarakat.
Dengan adanya KKN, mahasiswa diharapkan
akan memahami posisi strategisnya sebagai agen aktif (fasilitator) yang dapat
memunculkan potensi yang ada pada daerah dan masyarakatnya melalui
program-program yang memiliki kapasitas dan karakter intelektual, serta mampu
terlibat langsung dalam perubahan ke arah kemajuan dalam masyarakat pedesaan
yang lebih baik, selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
diri untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
1.2
TUJUAN PENYELENGGARAAN
KKN PPM
a. Tujuan Umum
• Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dalam bidang Pengabdian Masyarakat.
• Sebagai proses pendewasaan mahasiswa dalam
berpikir, bersikap, dan berperilaku secara realistis dan akademis yang
dilandasi dengan semangat dan komitmen.
• Sebagai proses pembelajaran kepada mahasiswa
dalam mengimplementasikan seperangkat teori yang telah diterima di bangku
kuliah kepada masyarakat secara langsung.
• Sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar
berjiwa penuh pengabdian dalam mengawal pembangunan serta memiliki tanggung
jawab yang tinggi terhadap masa depan bangsa dan negara.
• Membentuk sarjana yang berilmu cakap, berbudi
pekerti luhur, serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi atas
kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan negara RI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
• Membentuk sarjana penerus pembangunan yang
mampu menghayati berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu
mengembangkan pemikiran maupun penalaran untuk belajar memecahkan permasalahan
yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner.
• Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan
masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.
b. Tujuan Khusus
• Melaksanakan transformasi ilmu pengetahuan
teknologi dan inovasi serta pengalaman secara timbal balik antara masyarakat
dan mahasiswa.
• Melakukan tukar informasi melalui sosialisasi
ke masyarakat.
• Merangsang, memotivasi dan meningkatkan
potensi sumber daya yang ada untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.
• Ikut mengupayakan peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa.
• Sebagai motivator dan dinamisator masyarakat
pedesaan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
1.2. TEMPAT
PELAKSANAAN KKN PPM
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
dilaksanakan di Desa Kudu, Kecamatan Genuk, Kelurahan Kudu, Semarang Jawa Tengah. Adapun deskripsi situasi dan
lokasi Desa Kudu digambarkan sebagai berikut :
1.2.1
Kondisi Geografis
Desa Kudu merupakan salah satu desa dari tiga
belas desa yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Genuk, kota
Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
Batas-batas geografis wilayah Desa Kudu sebagai berikut :
ü
Sebelah
Utara : Sayung
ü
Sebelah
Selatan : Penggaron lor
ü
Sebelah
Timur : Ringin Jajar
ü
Sebelah Barat :
Karang Roto
Adapun letak Desa Kudu berdasarkan jarak dari pusat pemerintahan
(orbitasi), adalah sebagai berikut :
ü
Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 1,05 Km
ü
Jarak dari Ibukota Kabupaten : 11 Km
ü
Jarak
dari Ibukota Propinsi : 10 Km
ü
Jarak dari Ibukota Negara : 515
Km
Desa Kudu terdiri
dari 7 RW dan 47 RT. Luas Wilayah Desa Kudu adalah 194,929
Ha, yang terdiri dari tanah sawah dan ladang.
Desa
Kudu merupakan daerah dataran rendah
dengan ketinggian dari permukaan laut adalah 650 m.
1.2.2
Keadaan dan Potensi
Sumber Daya Alam
Keadaan sektor perhubungan antara
Desa Kudu dengan Sebagian jalan raya
sudah di aspal untuk masuk ke arah desa tersebut masih ada jalan yang
belum di aspal dan melewati area persawahan, tetapi untuk ke Kecamatan dan
Kabupaten aksesnya mudah dijangkau. Sumber daya alam (SDA) di Desa Kudu cukup potensial dan baik untuk
pengembangan perekonomian di masa depan.
Desa Kudu memiliki lahan yang luas berupa
lahan sawah dan lahan kebun sehingga cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian dan perkebunan yang diharapkan hasilnya mampu meningkatkan
taraf hidup serta memberikan nilai lebih bagi keluarga jika dikembangkan
menjadi lebih baik. Sumber daya alam lain yang cukup potensial adalah tanaman
padi dan jagung yang dijadikan suatu usaha tersendiri. Luas tanah kas desa
7,030 Ha.
Dalam bidang pendidikan, sebagian
besar masyarakat desa Munding hanya mempunyai latar belakang pendidikan Tamat
Sekolah Menengah Atas. Jumlah penduduk yang melanjutkan ke jenjang pendidikan
tingkatan Akademi/Perguruan Tinggi tergolong
sedikit. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa pendidikan penduduk Desa Kudu
cukup dengan jenjang pendidikan SMA. Hal ini dikarenakan perekonomian mayarakat
yang kurang mapan.
1.2.3
Keadaan Perekonomian
Sebagian besar penduduk desa Kudu
bekerja sebagai petani dan buruh pabrik.
Teknologi yang digunakan untuk mendukung aktivitas pertanian masih bersifat
tradisional. Hasil pertanian yang dominan selama ini adalah padi dan jagung
dan pisang.
Usaha peternakan juga banyak
diusahakan seperti beternak ayam, bebek, kambing, sapi, lele dan itik.
Penghasilan sebagai petani padi sampai saat ini belum memberikan pengaruh yang
berarti pada pendapatan penduduk, walaupun ada beberapa petani padi yang sudah
sukses baik dengan menyewakan lahannya atau dikelola sendiri secara intensif.
Akan tetapi petani padi sering mengalami kendala atau masalah pada hama sawah
seperti tikus dan burung.
1.2.4
Keadaan Sosial,
Pemerintahan dan Kelembagaan
Sebagian besar mayarakat di Desa
Kudu beragama Islam, nuansa keagamaan sangat kental terlihat. Hal ini
disebabkan karena tingginya pengetahuan masyarakat tentang Islam.
Pada bidang kesehatan, desa Munding mempunyai seorang
bidan. Kegiatan posyandu berjalan secara
terjadwal dengan frekuensi sebulan sekali untuk masing-masing dusun.
Aktifitas sosial keagamaan di desa Kudu, antara lain :
a.
Pengajian Yasin setiap hari kamis, sabtu dan
minggu.
b.
Mujahadah setiap seminggu sekali.
c.
Tibaan setiap hari minggu sekali.
Namun kesemuanya itu sudah dilaksanakan secara rutin oleh
masyarakat desa Kudu baik Remaja, anak-anak, dan orang tua.
1.2.5
Keadaan Sosial
Penduduk Desa Kudu belum memiliki
sarana komunikasi dan transportasi yang memadai. Sarana listrik sudah
menjangkau hampir di seluruh wilayah Desa Kudu. Sebagian masyarakat belum memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu telepon
seluler sebagai sarana komunikasi.
Sarana transportasi yang terdapat di
Desa Kudu berupa kendaraan bermotor,
mobil, bus, dan truk. Untuk menempuh ke kota kecamatan sudah tersedia sarana
angkutan umum.
1.2.6 Pemerintahan
Dalam bidang kemasyarakatan, warga
mempunyai ikatan kekeluargaan dan gotong-royong yang kuat. Setiap ada
permasalahan di desa selalu dibahas dan di musyawarahkan dalam pertemuan desa.
Keadaan pemerintahan dan kelembagaan di desa Munding seperti pada desa-desa
lainnya. Desa Kudu dipimpin oleh seorang Lurah Desa dan dibantu oleh sejumlah
perangkat desa. Kebijaksanaan desa disahkan lewat rapat desa, disetujui oleh
BPD (Badan Perwakilan Desa) dan pelaksanaan program diawasi oleh BPD serta
warga masyarakat.
1.2.7 Kelembagaan
Selain itu dalam
melaksanakan Pemerintahan, Pemerintahan Desa dibantu oleh lembaga-lembaga yang
mempunyai struktur organisasi sendiri dibidang pemerintahan, antara lain :
a. BPD (Badan Perwakilan Desa)
Badan Perwakilan
Desa adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang
ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Lembaga ini merupakan partner bagi
Lurah Desa dan perangkatnya dalam melaksanakan pemerintahan di Desa Munding. Badan ini bertindak selaku lembaga legislatif di tingkat
desa yang fungsinya selain partner, juga sebagai pengawas bagi kinerja
perangkat desa dalam menjalankan tugasnya.
Jalannya sistem
pemerintahan desa tersebut tidak lepas dari pengawasan Badan Pengawas Desa
(BPD), peran BPD disini sangat dibutuhkan dalam pengawasan pemerintahan desa,
kerjasama yang solid akan sangat dibutuhkan antara pemerintah desa dan BPD
dalam usaha pelaksanaan pembangunan desa.
b. Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Keorganisasian lain
yang terdapat di desa tersebut adalah PKK, salah satu organisasi yang wajib ada
di setiap tingkat pemerintahan, organisasi yang umumnya beranggotakan ibu-ibu itu
turut serta aktif dalam upaya peningkatan pembangunan desa melalui pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
BAB
II
MASALAH
YANG DIHADAPI
2.1 Analisis Potensi dan Kebutuhan
Keadaan
dan kekayaan alam wilayah Kudu memerlukan penanganan yang spesifik, karena
keadaan iklim dan cuaca, geologi dan jenis tanah, adat istiadat sangat dekat
dengan alam, Kondisi tranportasi yang semakain baik berdampak pada perubahan
dalam keragaman demografi dan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan masyarakat Kudu .
Pendekatan dilakukan selain melalui beberapa rapat dan
pertemuan dengan perangkat desa juga dilakukan dengan sosialisasi di tingkat RT
dan RW setempat.
Desa Kudu
memiliki potensi usaha, diantaranya
yaitu hasil bumi berupa padi, jagung,
kelapa,
pisang dimana hasil bumi tersebut
dapat dijual ke pasar.
2.2 Perumusan Masalah
2.2.1
Bidang Pendidikan
Penyediaan fasilitas
pendidikan di Kelurahan Kudu cukup memadai. Beberapa kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa KKN di bidang pendidikan ini adalah dengan memberikan tambahan
belajar pelajaran pada saat diluar jam pelajaran di tingkat SD dan MI dengan
tujuan menambah pengetahuan dan pemahaman siswa. Dengan adanya mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu
pengetahuan siswa. Selain itu juga
diadakanya program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Berdasarkan perumusan
masalah maka perumusan program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan
masalah – masalah tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun perumusan masalah yaitu :
1
Memberikan
bimbingan belajar pada tingkat SD dan MI.
2
Memberikan bimbingan belajar pada anak –
anak di sekitar Posko KKN.
2.2.2
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Kurang
aktifnya karang taruna di semua dusun di Kelurahan Kudu menjadi masalah utama yang
dihadapi tim selama KKN berlangsung. Sehingga tim hanya mengadakan kerja bakti
membersihkan lingkungan wilayah Kudu, tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan
lingkungan agar terlihat lebih rapi dan indah. Selain itu, tim KKN juga
mengadakan penyuluhan tentang
pembuatan roti gulung pisang
yang ditujukan untuk ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan ini diadakan karena
mengingat banyaknya tanaman pisang yang terdapat di Kelurahan Kudu. Tujuannnya
adalah memberikan cara alternative guna memanfaatkan buah pisang yang banyak
terdapat di wilayah Kudu.
Berdasarkan perumusan masalah maka perumusan
program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan masalah – masalah
tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun perumusan masalah yaitu :
1
Melakukan kegiatan kerja bakti penanaman
tanaman apotek hidup.
2
Pembuatan papan penunjuk arah Desa Kudu
dan papan penunjuk arah kantor Kelurahan
3
Perbaikan pagar tanaman toga
4
Kegiatan UMKM
5
Pembuatan papan PAUD
6
Pengajaran PAUD
7
Perbaikan struktur organisasi PKK dan
pembuatan tugu PKK
BABIII
PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan perumusan
masalah maka perumusan program kegiatan KKN dibuat untuk membantu memecahkan
masalah – masalah tersebut, supaya tepat sasaran. Adapun pelaksanaan kegiatan yaitu :
Bidang sosial kemasyarakatan
3.1 Jenis Kegiatan: Pembuatan Papan
PAUD
Dalam hal ini salah satu program
yang dijalankan peneliti adalah pembuatan papan PAUD. Pembuatan papan nama ini dilakukan
karena melihat kondisi rumah PAUD yang ditempati belum terdapat papan nama yang
menunjukkan nama posko PAUD. Pembuatan papan nama ini mendapat respon yang
positif dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan pemberian papan nama ini,
diharapkan lebih mengangkat PAUD tersebut sehingga lebih dikenal orang. Selain
itu diharapkan dengan pemberian papan nama PAUD ini menjadikan Posko PAUD di
Kelurahan Kudu lebih indah dan lebih rapi.
Nama papan PAUD yang dibuwat adalah:
PAUD Kenanga, PAUD Bougenvile, PAUD Mekar Arum, PAUD Mawar, PAUD Melati 3, dan
PAUD Anggrek.
a. Lokasi:
Masing-masing
PAUD di Kelurahan Kudu Semarang
b. Tujuan Kegiatan:
Untuk
memberikan identitas pada setiap posko PAUD di Kelurahan Kudu
c. Tolak Ukur Keberhasilan:
Berdasarkan kegiatan pembuatan
papan nama PAUD di Kelurahan Kudu yang peneliti lakukan hasil yang diperoleh dalam program kegiatan
ini berjalan dengan baik. Pihak kelurahan dan masyarakat sangat antusias dalam
melaksanakan kegiatan pembuatan papan nama PAUD. Walaupun selama kegiatan
terjadi sedikit kendala namun pada akhirnya hasil yang baik didapatkan karena
kekompakan dari tim kelompaok KKN di Kelurahan Kudu serta kerjasama dengan
pengurus PAUD dan masyarakat.
d. Khalayak Sasaran:
Pembuatan
papan PAUD ini ditujukan pada
masing-masing PAUD yang terdapat di Kelurahan Kudu
e.
Waktu
Pelaksanaan: Juli 2012
f.
Biaya
dan Sumbernya: Rp 100.000;/TIM KKN
g.
Kerja
Sama: TIM KKN dan VIP Advertising
h.
Hasil
dan Manfaat:
Hasil :MMT UK. 80cmx50cm=9 buah untuk 9 nama
posko PAUD
Manfaat:
Pemberian papan nama Paud tersebut diharapkan bisa menjadi identitas bagi
setiap PAUD yang ada pada masing-masing rw di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk
Semarang
4.1 Perlengkapan yang digunakan:
1
Desain PAUD dibuat menggunakan software
komputer yakni Adobe Photoshop dan CorelDraw
2
Ukuran skala 1:2 yang direalisasikan
dengan ukuran sebenarnya yakni 80cmx50cm
3
Bahan yang digunakan adalah kertas MMT
4
Pencetakan dilakukan oleh VIP
Advertising JL. Wonodri Baru No 50 Semarang
BAB
IV
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
MAHASISWA KKN
4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Penyusunan kegiatan yang tepat
dan jelas harus di persiapkan sebelum kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan
kesiapan mahasiswa KKN untuk melaksanakan program kegiatan. Dalam pembuatan
papan PAUD ini, sebelumnya penulis meminta data kepada pengurus PAUD di
Kelurahan Kudu. Setelah mendapat data yang dibutuhkan selanjutnya penulis membuat
sketsa gambar menggunakan komputer dan ilmu yang dipelajari selama di bangku
perkuliahan. Pembuatan papan PAUD ini mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat karena di PAUD kelurahan Kudu belum terdapat papan nama PAUD sebagai
identitasnya
4.2 Faktor Pendorong
Adapun faktor pendorong dalam
pelaksaanan kegiatan ini adalah:
Sambutan yang positif dari
pihak kelurahan terutama dari tim penggerak PAUD di Kelurahan
Kudu. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan dukungan dari LPPM.
Selain itu penulis mengganggap pembuatan papan nama ini perlu diadakan karena
sebelumnya belum terdapat papan nama pada masing-masing PAUD di Kelurahan Kudu.
Faktor pendorong lainnya adalah adanya dukungan dari Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan kepada
kami selaku mahasiwa agar kami dapat melaksanakan tugas dan program-program
dengan baik dan teman-teman Tim KKN di Kelurahan Kudu yang selalu bahu-membahu
dalam meleksanakan seluruh kegiatan program bersama.
4.3 Faktor Penghambat
1.
Kegiatan yang dilaksanakan khusus nya mahasiswa KKN
desa Kudu memerlukan banyak waktu. Karena banyak program atau hal yang perlu di
persiapkan yang sekiranya membutuhkan waktu yang relatif lama.
2.
Antusias warga didalam menghadiri penyuluhan penyuluhan yang diadakan di kelurahan
maupun di posko masih kurang.
3.
Dari seluruh rencana program kegiatan sangat
dibatasi oleh ruang gerak dan waktu sehingga mahasiswa KKN tidak bisa
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara merata di seluruh desa.
4.
Generasi pemuda di dersa Kudu banyak akan tetapi
karena kurang nya pendidikan dan pengawasan orang tua menyebabkan wilayah Kudu
kurang maju.
5.
Waktu yang di berikan pihak kampus didalam kegiatan
KKN kurang sehingga program yang dilaksanakan kurang maksimal.
6.
Faktor cuaca yang kurang mendukung
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan kegiatan
pembuatan papan PAUD di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Sebagai
penulis dalam laporan pelaksanaan kegiatan KKN PPM Pembuatan Papan PAUD di
Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang ini mendapatkan hasil yang baik dan
cukup memuaskan. Para orang tua dan masyarakat jadi tahu nama-nama PAUD yang
terdapat pada masing-masing rw di Kelurahan Kudu.
2.
Pada
program KKN-PPM yang telah terlaksanakan, mahasiswa menjadi lebih membaur
kepada masyarakat melalui program-program yang dilaksanakan
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah
diuraikan di atas, selaku penulis berharap para siswa, para guru, dan
masyarakat senantiasa melakukan kegiatan PAUD dan pemanfaatan papan PAUD di
lingkungannya, agar nantinya bisa berguna untuk lebih kedepannya. Sehingga
dengan seiringnya waktu kegiatan PAUD dapat menjadi menjadi suatu kebiasaan
yang akan selalu diterapkan
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Pedoman Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Semarang
Angkatan V Tahun Ajaran 2011/2012