Sebelumnya kita bahas apa itu Toefl, cekidot...
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas atau ke instansi tertentu. Skor Toeflpun bervariasi, dari yang 400, 450, 550 dan seterusnya tergantung permintaan dari instansi terkait.
Selain itu Toefl juga menjadi syarat untuk mahasiswa yang akan menempuh skripsi, tesis dan lain sebagainya.
By the way ngomongin Toelf pasti ga lepas dari yang namanya test, dan pada tes kali ini saya tidak lulus lagi.
Kenapa ya, saya selalu gagal. Dulu saya gagal naik kelas waktu SD, pernah gagal nyontek hingga akhirnya dikeluarkan dari kelas. Gagal cabut pas pelajaran hingga akhirnya dipanggil kepala sekolah. Gagal dapet pacar. Gagal kuliah hingga di DO. Sekarang lagi niat-niatnya malah gagal maning..gagal maning..
Tapi meskipun begitu saya patut berbagga hati sebab jujur dalam setiap tes Toefl. Saya selalu mengerjakan sendiri. Bantuan tidak saya gunakan mulai dari fifty fifty, call friend, sampai ask audience *kuis bok*
Padahal saya lihat sendiri teman-teman tes banyak yang tengok kanan-kiri, lirik-lirikan sampe matanya mau keluar, dan lain sebagainya. Saya tetap pada pendirian hati bahwa ini Toefl saya, dan apapun hasilnya adalah hasil pemikiran saya.
***
Ketika saya dinyatakan tidak lulus, teman-teman saya pada heran, "Lho kok ga lulus lagi, emang kamu ga bisa nyontek?"
Itu adalah pertanyaan yang sering muncul dari teman-teman saya.
Kenapa?, Why?
Kenapa harus nyontek emang apa baiknya
Memangnya dengan lulus dan mendapat nilai bagus, akan memperbaiki keadaan
Casing yang bagus tidak menjamin kualitas di dalamnya juga bagus
Belum tentu yang dapat nilai bagus, jika diulang tes lagi mendapat nilai yang sama bagusnya
Coba bayangkan jika untuk hal sepele saja mahasiswa sudah berani tidak jujur, apalagi untuk masalah-masalah yang besar. Saya punya prinsip bahwa kejujuran berawal dari hal-hal yang kecil. Jika seseorang sudah terbiasa dengan kebohongan, selamanya dia akan berbohong.
Untuk apa sih nilai yang bagus, jika kita tidak tau apa-apa.
Ok, mulai sekarang apapun bentuk TOEFL saya siap menghadapi. Mau ujian 10x kek ato 100x sekalipun saya siap hadapi, kalo gagal ya coba lagi...
sekian.
GOD BLESS YOU